Ingin rasanya jadi embusan angin. Terbang ke sana kemari tanpa pusing-pusing memikirkan melodi kehidupan. -Uli- "Oh Tuhan! Keren banget sih dia, nih orang apa pangeran, ya?" Love at the first sight memanah Uli dan Rio secara bersamaan. Sebuah penabrakan biasa membuatnya jatuh hati. Namun, takdir memang tak semulus itu, mereka harus melewati hati orang lain yang membuat mereka-Uli dan Rio-berpikir dua kali mengenai pujaan hatinya. "Aku gak pengen kamu nyakitin pacar kamu. Dia ... dia sayang sama kamu. Sakit banget, Rio, melihat orang yang kita cintai membela orang lain di saat hati kita cemburu hebat. Aku gak pengen kamu jadi pengkhianat. Pergilah, perjuangkan orang yang mencintai kamu!" "Oke. Jika itu kemauanmu." Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin selama cinta masih tertanam kuat. Hidup memang selalu begitu. Uli dan Rio pun di balik kegersangan hatinya, lagi-lagi harus menelan pil pahit. Pengkhianat pun muncul satu-persatu. Namun cinta penuh keajaiban. Tuhan selalu menoreh kebahagiaan di antara air mata. Sebuah sekat yang membuatnya berpisah akhirnya lenyap, tinggallah cinta yang akan menyatu di bawah naung kembang api. Seperti sebuah paket khusus. Senang dan sedih selalu berpasangan. Tidak ada cinta yang selamanya bahagia. Masalah pun akan datang kala mereka menjalin janji. Lalu, apakah pasangan serasi tersebut akan berakhir bahagia? Apakah hidupnya akan berwarna seperti kembang api yang menyala? Apa cinta yang abadi memang ada? NEXT
3 parts