Arsen menyapu setiap sudut hall yang digunakan panitia ospek untuk mempersiapkan ospek yang akan diadakan kurang dari dua minggu lagi dengan matanya yang tajam, memerhatikan semua staffnya yang bekerja pada bidangnya masing-masing, namun tetap siap ketika diminta bantuan dari semua staffnya. Ia mengabsen satu persatu divisi yang ia lihat,
"Perlengkapan, dana, konsumsi, dokumentasi, publikasi, akomodasi, P3K, fasilitator, sekben, humas, seksi umum, kerohanian, dan acara," tepat saat menyebut 'acara', kedua matanya menangkap sesosok gadis. Gadisnya. Dulu.
Dia ada di sana.
Gadis yang pernah menjadi pemilik hatinya−dan akan selalu menjadi pemilik hatinya− ada di sana.
Duduk pada deretan bangku yang terletak di bawah tangga, sibuk menjelaskan rundown yang ada di tangan kanannya kepada teman satu divisinya, sesekali tertawa.
"Samperin kali Sen kalo kangen. Dipendem-pendem mulu, nggak aus?" Celetuk Leon, teman se-pertololannya sekaligus staffnya, ketika melihat arah tatapan Arsen dan kemudian menyadari siapa yang ditatap temannya itu.
'Pengennya. Malah kalau bisa, mau gue peluk.' Ujar Arsen dalam hati.
==
HAHAHAHAH kenapa sih gue se-terobsesi itu dengan Park Chanyeol sampe-sampe bikin fanfiction gini :')
anyway, happy reading!
Dulu, Gawin bukanlah orang yang berniat buruk. Dia hanya mengikuti arusnya, menjatuhkan Joss karena takut dirinya sendiri yang jadi korban. Dia pikir semua akan berlalu, bahwa suatu hari dia bisa meminta maaf, memperbaiki semuanya.
Tapi waktu tidak memberinya kesempatan.
Bertahun-tahun kemudian, Joss kembali bukan lagi sebagai seseorang lemah yang dulu. Dia datang dengan dendam, membawa luka yang tak pernah sembuh, dan kali ini, Gawinlah yang jadi mangsanya.
Bisakah Gawin lari dari karma yang akhirnya menemuinya? Ataukah ini sudah terlambat untuk diperbaiki?
.
Warn
🚫Mpreg
🚫Mature
.