Semasa hidupnya, Gu Long pernah mengakui bahwa dirinya sangat terpengaruh para pengarang Barat, antara lain Mario Puzo dengan Godfathernya, Ian Fleming dengan James Bond, dan Agatha Cristie dengan kisah teka-teki pembunuhannya.
Ramuan dari para pengarang Barat itulah yang bisa kita rasakan dari karya-karyanya di luar kisah Pendekar Binal (Jue Dai Shuang Jiou/The Remarkable Twins/Legendary Sibling) yang masih terbawa pakem "cersil lama" ala Jin Yong atau Liang Yusheng.
Dari para pengarang Barat itu Gu Long meracik resep, melahirkan karya yang sangat digemari pembaca dan kemudian menjadi "genre" baru dunia cersil, sekaligus menjadi "trade mark"nya
Meteor, Butterfly, Sword (Liu Xing Hu Die Jian, 1973) merupakan salah satu karya "masterpiece" Gu Long, yang juga telah membawa ketenaran dirinya di kalangan elit perfilman Hong Kong. Kisah ini diangkat ke layar lebar dengan judul Killer Clans (Shaw Brothers, 1976) dan dalam mandariin series The Great Conspiracy (1993), yang terbaru adalah Meteor, Butterfly, Sword (2010).
Meteor, Butterfly, Sword adalah cerita yang kelam, sarat dengan intrik, konspirasi, tipu muslihat, darah, sex, dan kekerasan. Di sini Gu Long sangat terpegaruh oleh gambaran seorang Godfather ala Mario Puzo. Konon, mantan Presiden Soeharto (alm) sangat menyukai kisah ini dan menonton filmnya berkali-kali.
Feat. NCT Dream
Jarvis : "Dek dipanggil Bunda, tuh di suruh bangunin yang lain."
Harvis : "Bunda nyuruh gue atau lo-nya aja yang males?"
Naresh : " Anjir Reyhan tidur ilernya berlimpah!!"
Reyhan : "Ini tuh mahakarya!"
Mahen : "Maharkarya endasmu!"
Cleo : "EZZA! NGAPA LO TENDANG-TENDANG GUE?!!!"
Ezza : "Suruh siapa Lo tidur melukin gue?"
Orang bilang, masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah yang pernah dirasakan. Namun, sepertinya rasa itu tidak pernah dirasakan oleh Harvis Adiwangsa ketika dia menemukan sesuatu yang membawa hidupnya, kembarannya dan teman-temannya dalam bahaya.
Lantas, keputusan apa yang akan Harvis ambil ke depannya?
Historia : Case Story
Originally Written by articsicic