Chanyeol Appa?
  • Reads 5,641
  • Votes 318
  • Parts 12
  • Reads 5,641
  • Votes 318
  • Parts 12
Ongoing, First published Oct 19, 2016
Tidak ada CINTA yang salah... 
Tidak ada Sayang yang salah... 
Tidak ada waktu yang salah... 
Hanya saja kita yang membuatnya terlihat salah... 

Tak ada seorang pun yang lahir didunia ini karena sebuah kesalahan. 

Termasuk Park Yumi... 



.
.
.
.
Cover by @Irene Cho
All Rights Reserved
Sign up to add Chanyeol Appa? to your library and receive updates
or
#23parkyoora
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Choose Family  cover
BABY CHANIE cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.