Sejarah adalah guru kehidupan. Sosoknya yang usang justru kerap memberi ilham pencerahan. Pembacaan atas sejarah dapat mempertemukan manusia dengan segenap kearifan. Pada titik paling spektakuler, sejarah yang terangkum dalam karya Ilahiah bernama kitab suci, bahkan mampu mengantarkan manusia tunduk di haribaan Tuhannya atas nama keimanan. Fiksi, sebagai karya seni boleh saja lahir dan besar dari ranah imajinasi. Akan tetapi, arti penting karya fiksi bagi pembentukan dan pelestarian peradaban tidak dapat dikecilkan hanya karena ia menyandang label sebagai buah imajinasi.