Apalah dayaku mencintai seorang lelaki yang juga dicintai oleh sahabat ku sendiri. Hmm, entahlah. Aku tidak mengharuskan dia untuk mencintaiku. Tapi, aku hanya butuh kepastian saat ini. Kau mencintaiku? tinggalkan dia. Biarkan dia pergi dari hidupmu dan lupakan semua tentangnya. Pergilah kepadaku dan katakan bahwa kau mencintaiku, bukan dirinya. Tapi, apabila kau mencintainya. Pergilah. Pergilah kepadanya dan katakan bahwa kau mencintainya bukan diriku. Dan jangan lupa, saat kau bersamanya. Jangan kaitkan aku dengan hubungan yang akan kalian jalani. Biarkan untuk kesekian kalinya aku berkorban. Berkorban cinta yang telah ada sejak 3 tahun kepadamu. Berkorban untuk laterina. Sahabat wanita ku yang mencintai kau lebih lama dariku ini. Biarkan hati ini terluka. Aku yakin, luka ini tidak selamanya sakit. Karena bagiku, luka dalam hubungan persahabatan lebih ganda sakitnya dibandingkan dengan luka yang kurasa saat ini. Luka ini akan sembuh, itu pasti. Maka dari itu, kau mencintainya, bahagiakanlah dia. Mungkin dengan itu aku sadar. Dan kesadaranku itu akan menjadi obat penawar bagi luka hatiku. -Shazia Larrissa Brina-
1 part