Margareth tak pernah menyangka jika di hari dimana kebebasannya datang, sebuah kabar mengejutkan justru bagaikan sebuah petir di siang bolong baginya. Hari dimana ia akan terbebas dari segala belenggu malah membuatnya semakin terikat dengan lelaki arogan berhati dingin itu. Napasnya nyaris berhenti kala pria berjas putih itu mengatakan kondisi tubuhnya, bahwa saat ini ada sebuah nyawa yang hidup didalam rahimnya. Nyawa yang akan terus tumbuh, bahkan disaat kedua orang tuanya sudah tak lagi bersama. Margareth harus rela menerima kenyataan bahwa dirinya mengandung anak Marcus, pria berhati dingin yang selamanya hanya mencintai kakaknya seorang...
1 part