Mata birunya tidak sengaja bertubrukan dengan sepasang mata coklat lembut milik seorang gadis pelayan. Dunia seakan berhenti berputar. Tatapannya hanya tertuju pada gadis itu. Gadis dengan rambut pirang ikal dan pipi merah merona. Menyadari dirinya menatap sang Tuan, gadis itu langsung menundukkan malu. Adrian menemukan dirinya tersenyum melihat tingkah gadis pelayan itu. Kemudian, senyumnya berubah menjadi seringaian. "Aku pilih dia. Dan hanya dia yang akan menjadi istriku,"