aku hanya sang mungil yang tak tahu apa yang harus dilakukan, aku hanya pengikut yang terkadang merasa salah dihadapan sang penguasa, aku bukan apa-apa. bahkan debupun menghempasku kluar dari areanya. sebenarnya aku siapa? disaat semua orang sibuk dengan cerita masa lalunya bersama keluarganya, senang, tertawa, bahagia. bahkan mereka tak pernah merasakan cicipan kesedihan. lalu bagaiaman dengan aku? aku yang selalu menjadi bongkahan es disaat api membakar dunia. bukan penenang, namun kesendirian. aku tak berkawan. Tuhan pantaskah aku untuk menjadi api saat ini?