Blo'on Cari Jodoh
  • Reads 102,221
  • Votes 1,737
  • Parts 45
  • Reads 102,221
  • Votes 1,737
  • Parts 45
Complete, First published Oct 30, 2016
Lanjutan "Pendekar Blo'on"
CELOTEH BLOON :
Wah, maaf beribu maaf, pembaca yang budiman. Karena baru sekarang saya dapat nongol lagi. Tidak jemu kan melihat tampang saya?
Kali ini saya diberi peran lain dari yang lain. Keblo'onan saya dikurangi sedikit dan disuruh jadi pendekar. Katanya, supaya lekas dapat jodoh, uh . . . .
Tetapi jodoh itu gampang2 sukar. Makin dicari makin lari, makin dikejar makin bubar. Jodoh di tangan Tuhan. Tetapi eh, mungkin pembaca berminat memilihkan gadis yang cocok buat saya. Okey?
Terima kasih atas perhatian dan kecintaan pembaca yang telah berkenan mencari pencuri jenazah ayah saya dan pembunuh ketua Hoa-san-pay. Sekian dulu ya, dan ....
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Blo'on Cari Jodoh to your library and receive updates
or
#414silat
Content Guidelines
You may also like
Kasih di Antara Remaja by JadeLiong
43 parts Complete
Pemuda ini tadi terpukul oleh Hoa Hoa Cinjin yang menggunakan pukulan Tong-sim-ciang yang mengandung lweekang tinggi. Kalau kakek itu mengerahkan seluruh tenaganya, tentu jantungnya sudah tergetar dan rusak mendatangkan maut. Akan tetapi Hoa Hoa Cinjin sengaja menahan tenaganya, memberi kesempatan kepada pemuda itu untuk hidup sepuluh hari lagi. Hanya Hoa Hoa Cinjin yang akan dapat mengobati pemuda ini, itupun akan memakan waktu lama sekali. Pukulan Tong-sim-ciang ini mengandung tenaga "Yang" yaitu tenaga yang amat panas sehingga orang yang terkena pukulan ini akan merasa dirinya terbakar hidup-hidup dan jantung akan menjadi rusak karena darah berjalan terlalu cepat akibat hawa panas yang merasuk ke dalam jalan darah. Akan tetapi, mengapa pemuda ini malah merasa dingin dan menggigil? Tentu saja kalau Hoa Hoa Cinjin masih berada di situ dan melihat keadaan Han Sin, tosu itu akan menjadi terheran-heran dan tidak mengerti. Memang keadaan Han Sin tidak sama dengan orang-orang biasa. Dia telah minum darah ular Pek-hiat-sin-coa dan di dalam jalan darah di tubuhnya sudah mengalir sebagian dari pada darah ular itu. Maka begitu ia terkena pukulan yang tak disangka-sangkanya itu, racun pukulan yang bertemu dengan racun Pek-hiat-sin-coa, bertanding di dalam jalan darahnya dan racun Tong-sim-ciang itu segera berubah sifatnya, sebaliknya malah mendatangkan hawa dingin karena berubah menjadi hawa "Im" yang amat dingin. Akan tetapi hal ini tidak membahayakan Han Sin, malah melenyapkan bahaya yang mengancamnya, jantungnya tidak terganggu dan ia hanya menderita perasaan dingin yang luar biasa saja di dalam perut dan dadanya. Li Hoa yang tidak tahu akan keadaan sebenarnya dalam tubuh Han Sin, melihat pemuda itu menggigil dengan muka pucat, makin gelisah sampai-sampai ia tidak merasa betapa dua butir air mata membasahi di pipinya!
Pedang Tanduk Naga - Sin Liong by JadeLiong
44 parts Complete
Ia menulis dalam sebuah buku, kemudian berseru melayangkan pengumuman lagi: "Pertandingan selanjutnya antara kepala cabang di kota Tiang-siu, Busur Emas Peluru Perak Long Thocu, melawan ketua cabang dari Kong-ciu yang Tongkat Besi Tua Cia Thocu." Pada deretan tempat duduk yang tak berapa jauh dari tempat Gin Liong, bangkit seorang lelaki tua berumur 50-an tahun, mengenakan pakaian ringkas warna abu2, memegang sebatang tongkat besi yang berat, lalu berjalan menuju ke lapangan. Kemudian seorang wanita muda cantik berusia 26-27 tahun dalam pakaian ringkas warna hijau, membawa busur warna kuning emas, segera meloncat turun ke gelanggang. Pada saat itu Yu Ting Su pun menghampiri tempat Gin Liong dan Yok Lan, memberi salam dan berkata dengan tertawa: "Atas titah kaucu, saudara berdua diminta duduk di panggung kehormatan." Ketika Gin Liong berpaling memandang ke atas panggung, ketua Thian-leng-kau Hong-hu Ing dan adik perempuannya Hong-hu Yan memberi anggukan kepala kepadanya, Gin Liong pun balas mengangguk lalu mengajak Yok Lan naik titian ke atas panggung kehormatan. Sambil menyertai, Yu Ting Su berkata: "Saudara berdua benar2 pegang janji. Kaucu tak mengira kalau saudara akan datang begini cepat. Lalu mana nona yang seorang itu?" "Ah, nona Tio terpaksa pulang dulu karena ada urusan," kata Gin Liong. Ketika masuk ke panggung kehormatan, berpuluh2 jago Thian-leng-kau serentak menyisih memberi jalan, Hong-hu Ing sendiri pun segera berbangkit, diikuti oleh seluruh anak buah Thian-leng-kau. "Aku yang rendah Hong-hu Ing, tak tahu kalau Siau-sauhiap dan nona Ki berkunjung kemari sehingga tak keluar menyambut sendiri, harap suka memaafkan," kata Hong-hu Ing menyambut kedua tamunya.
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo by JadeLiong
18 parts Complete
Tiong San teringat akan keadaan orang-orang yang menganggap diri sendiri "waras" dan nampak olehnya betapa banyak sekali kepalsuan dan keburukan terdapat pada orang-orang yang tidak gila ini. Seperti dia sendiri, ia bersenang selagi hatinya murung, selagi banyak sekali hal mengganggu ketentraman jiwanya, tentang kegagalan mendapat pangkat, tentang keadaan ibunya yang telah menjadi janda, tentang orang-orang berpangkat yang melakukan korupsi besar-besaran, tentang kesengsaraan rakyat jelata .... ah, semua ini tentu tidak terpikir atau mengganggu pikiran orang gila itu. Siapakah yang lebih gila, dia sendiri atau orang gila itu? Memancing ikan dengan pecut, tanpa kaitan Bersikap seperti Kiang Cu Ce, sang budiman Orang menyebut gila, memang dunia penuh orang gila! Yang waras dianggap gila, yang gila merajalela! Aku juga gila! Dan alangkah baiknya gila bertemu gila Pada malam bulan purnama di pinggir telaga! Alangkah aneh dan ganjilnya bunyi syair itu, dan hanya seorang yang tidak waras otaknya saja dapat menulis syair seperti itu. Apakah maksud orang gila itu menulis bahwa akan baik sekali kalau gila bertemu gila pada malam bulan purnama di pinggir telaga? Dan bagaimana ia bisa menaruh kipas itu di dalam kamarnya tanpa diketahui orang lain? Benar-benar seorang gila yang amat aneh. Cerita ini merupakan hasil karya pengarang besar Asmaraman S. Kho Ping Hoo tahun 1961 dengan judul Pendekar Gila dari Shan-tung dan kemudian dicetak ulang dengan berbagai judul seperti Pendekar Gila dsb.
You may also like
Slide 1 of 10
Transmigrasi : 𝕬𝖑𝖙𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖊𝖓𝖉𝖗𝖆 𝕭𝖎𝖒𝖆𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆 cover
Kasih di Antara Remaja cover
Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+ cover
Hasrat Liar 21+ cover
 El and Jerganio  cover
Pedang Tanduk Naga - Sin Liong cover
Menantu Vs Mertua cover
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo cover
A MASTERPIECE OF TRAGEDY ✓ cover
Not Strong Enough : Transmigration Story cover

Transmigrasi : 𝕬𝖑𝖙𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖊𝖓𝖉𝖗𝖆 𝕭𝖎𝖒𝖆𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆

76 parts Ongoing

Coba kamu bayangin lagi enak-enak tidur Lo di hempaskan bukan di hempaskan ke lantai tapi ke raga orang lain ALTA JAYENDRA BIMANTARA yang bertransmigrasi ke tubuh seorang pemuda yang selalu di bully karena penampilan yang cupu , bahkan keluarga tak pernah menganggapnya ada dia seperti bayangan di malam hari dia adalah DEVANANTA ALTA ABIMANYU