Mimi Peri Rafunzele [TAMAT]
  • Reads 15,592
  • Votes 1,323
  • Parts 30
  • Reads 15,592
  • Votes 1,323
  • Parts 30
Complete, First published Nov 02, 2016
Jauh dari kehidupan yang naif di bumi, di atas nya, di dimensi yang berbeda, sebuah dunia yang lebih indah dari bumi, negeri kahyangan.

Hiduplah seorang peri mungil nan majhaa, dia adalah Isabella arumi rafunzel, ia kerap di sapa mimi. Gadis yang hidup sederhana di sebuah perkampungan kecil di negeri kahyangan. Meski Sebenarnya ia adalah putri manjhaa di sebuah istana, hingga ia di culik oleh peri hitam.

Ia akan membunuh mimi di hari ultah yang ke 18. Ia akan memakan jantung mungil nya untuk mendapatkan keperawanan abadi berlapis diamond nya. 

Karena keperawanan nya yang abadi dan berlapis diamond, para pangeran bumi pun mencoba untuk mendapatkannya. Tak banyak juga peri jahat maupun buruk yang iri kepada mimi, mulai dari mengirim bakteri jahat untuk merusak keperawanan abadi mimi, hingga merusak payudara kenyotable nan mungil nya. 

Apakah mimi dapat bertahan ataukah mimi harus kehilangan keperawanan abadi dan payudara kenyotable nya..?

12 February 2017 ~ Mimi peri rafunzel fanfict
All Rights Reserved
Sign up to add Mimi Peri Rafunzele [TAMAT] to your library and receive updates
or
#16mimi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.