Kiara Putri Dinata mengira kehidupan anak SMA itu menyenangkan, seperti yang Kiara tonton di drama korea koleksinya dan juga di novel-novel teenlitnya. Tapi, ekspetasi sangat berbanding terbalik dengan realita yang ada.
Ini semua gara-gara ada salah satu anggota osis yang Kiara ingin minta tanda tangannya menyuruh Kiara untuk meminta tanda tangan wakil ketua osis yang dinginnya minta ampun, mukanya tidak berekspresi, dan kekurangan kata ketika berbicara, seperti ini kira-kira:
"Kak, boleh minta tanda tangannya?"tanya Kiara hati-hati sambil menatap wajah si wakil ketua osis ini.
Karel Azhar Mahendra namanya, tampan sih tapi sayang irit kata.
"Gak."ucapnya lalu melenggang pergi.
Kiara kesal setengah mati dengan wakil ketua osis sekolahnya itu. "Songong banget, dasar."gumam Kiara.
Tapi, cinta tidak akan pernah datang kalau ini tidak terjadi. Karena yang ada setelah ini lebih parah, dan itu membuat Kiara menghentak-hentakkan kakinya ketika dia sangat kesal dengan Karel.
Kiara tidak suka keheningan, tapi Karelpun tidak menyukai keramaian. Perbedaan itulah yang membuat mereka menjadi dekat.
---
Cover by @-pixiedustxx
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan