Story cover for Di Stasiun Itu by therollingdice
Di Stasiun Itu
  • WpView
    Reads 4,759
  • WpVote
    Votes 413
  • WpPart
    Parts 39
  • WpView
    Reads 4,759
  • WpVote
    Votes 413
  • WpPart
    Parts 39
Complete, First published Nov 07, 2016
Stasiun/sta·si·un/ n: tempat menunggu bagi calon penumpang kereta api dan sebagainya; tempat perhentian kereta api dan sebagainya;

Kalau dengar satu kata tentang stasiun, pasti langsung terpikir tempat menunggu bagi calon penumpang.

Apa jadinya kalau stasiun bisa menyatukan kedua orang dengan sifat yang berbeda dan belum kenal satu sama lain?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Di Stasiun Itu to your library and receive updates
or
#854pertemuan
Content Guidelines
You may also like
Because Of You.. (Karena Kamu..) I LingOrm by shazzy1612
40 parts Complete Mature
DISCLAIMER Cerita ini sepenuhnya fiksi. Tidak ada hubungannya dengan kejadian, individu, atau entitas di dunia nyata, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Kesamaan apa pun hanyalah kebetulan belaka dan tidak disengaja. Ling Ling Kwong & Orm Kornnaphat, tentu saja, adalah gadis-gadis yang luar biasa dan tidak seperti karakter yang di gambarkan dalam fanfiksi ini. Ingat, ini hanyalah fanfiksi! Selamat membaca! **Semua foto dikreditkan kepada pemiliknya masing-masing. Pendahuluan Hai.. Aku penulis baru di sini.. Tolong dukung ceritaku.. Aku akan mencoba memperbarui setiap minggu.. :) Prolog Di dunia yang terpisah oleh kekayaan dan status, Ling Ling Kwong dan Orm Kornnaphat seharusnya tidak pernah berdiri di level yang sama. Ling, pewaris kaya dari keluarga berpengaruh Kwong, dibesarkan dalam kemewahan, terbiasa mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Sementara itu, Orm, putri seorang pelayan setia, hidup dalam bayang-bayang dunia Ling, terikat oleh kewajiban dan kepatuhan yang sunyi. Meskipun tinggal di rumah yang sama dan bersekolah di akademi elite yang sama, mereka sangat berbeda. Ling menganggap Orm tidak lebih dari sekadar kehadiran yang mengganggu, pengingat terus-menerus tentang jurang yang memisahkan mereka. Sementara itu, Orm sudah lama belajar untuk menahan sikap dingin Ling, menelan perasaannya, dan menerima posisinya sebagai pengamat bisu dalam kehidupan sempurna Ling. Namun, ketika sebuah keputusan tak terduga mengikat mereka dalam sebuah kontrak yang tak terelakkan-pernikahan yang tidak diinginkan oleh keduanya-kebencian dan emosi yang telah lama terpendam mulai muncul ke permukaan.
Eyes That Never Looked Back I LingOrm [Bahasa Indonesia] by shazzy1612
48 parts Complete Mature
DISCLAIMER Cerita ini sepenuhnya fiksi. Tidak ada hubungannya dengan kejadian, individu, atau entitas di dunia nyata, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Kesamaan apa pun hanyalah kebetulan belaka dan tidak disengaja. Ling Ling Kwong & Orm Kornnaphat, tentu saja, adalah gadis-gadis yang luar biasa dan tidak seperti karakter yang digambarkan dalam fanfiksi ini. Ingat, ini hanyalah fanfiksi! Selamat membaca! **Semua foto dikreditkan kepada pemiliknya masing-masing. Prolog Pertama kali Ling bertemu Orm, usianya enam tahun. Ia bersembunyi di balik kaki ibunya di sebuah kafe yang ramai, penuh dengan aroma kopi segar yang menyelimuti udara. Itu adalah tempat favorit orang tuanya, meski Ling sendiri jarang memperhatikannya-hingga hari itu tiba. Orm, seorang gadis kecil dengan celemek yang kebesaran, berdiri di belakang meja kasir dengan bertumpu pada ujung jari kakinya, menyusun paket gula dengan penuh konsentrasi. Ia mendongak, menatap mata Ling, lalu tersenyum lebar. "Mau bantu?" tanya Orm, sambil menyodorkan satu paket gula. Ling ragu. Ia belum pernah diajak melakukan hal yang begitu biasa sebelumnya. Tapi nada hangat dalam suara Orm terasa berbeda dari sapaan sopan yang biasa ia dengar. Sejak saat itu, Ling dan Orm tak terpisahkan. Perbedaan di antara mereka tak pernah menjadi masalah. Ling dengan gaun desainer dan mobil antar-jemputnya, sementara Orm dengan pakaian sederhana, selalu beraroma kopi dan roti panggang hangat. Mereka membangun dunia mereka sendiri di dalam kafe kecil itu, berbagi rahasia, impian, dan tawa. Tapi ada hal-hal yang tak pernah terucap. Orm tak pernah memberitahu bahwa jantungnya selalu berdegup kencang setiap kali Ling tersenyum padanya. Dan Ling? Ia tidak menyadari apa pun. Ia percaya bahwa takkan ada yang berubah di antara mereka. Hingga hari saat ia jatuh cinta pada orang lain.
You may also like
Slide 1 of 10
Because Of You.. (Karena Kamu..) I LingOrm cover
Eyes That Never Looked Back I LingOrm [Bahasa Indonesia] cover
THE LING-ORM cover
Pertemuan Cinta (END✅ + REVISI✅) cover
STRAIGHT (Lingorm) cover
Love is Orm | END cover
THE SECRET BETWEEN US cover
Stay With Me cover
CINTA SENDIRI cover
[END] Blind Rainbow cover

Because Of You.. (Karena Kamu..) I LingOrm

40 parts Complete Mature

DISCLAIMER Cerita ini sepenuhnya fiksi. Tidak ada hubungannya dengan kejadian, individu, atau entitas di dunia nyata, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Kesamaan apa pun hanyalah kebetulan belaka dan tidak disengaja. Ling Ling Kwong & Orm Kornnaphat, tentu saja, adalah gadis-gadis yang luar biasa dan tidak seperti karakter yang di gambarkan dalam fanfiksi ini. Ingat, ini hanyalah fanfiksi! Selamat membaca! **Semua foto dikreditkan kepada pemiliknya masing-masing. Pendahuluan Hai.. Aku penulis baru di sini.. Tolong dukung ceritaku.. Aku akan mencoba memperbarui setiap minggu.. :) Prolog Di dunia yang terpisah oleh kekayaan dan status, Ling Ling Kwong dan Orm Kornnaphat seharusnya tidak pernah berdiri di level yang sama. Ling, pewaris kaya dari keluarga berpengaruh Kwong, dibesarkan dalam kemewahan, terbiasa mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Sementara itu, Orm, putri seorang pelayan setia, hidup dalam bayang-bayang dunia Ling, terikat oleh kewajiban dan kepatuhan yang sunyi. Meskipun tinggal di rumah yang sama dan bersekolah di akademi elite yang sama, mereka sangat berbeda. Ling menganggap Orm tidak lebih dari sekadar kehadiran yang mengganggu, pengingat terus-menerus tentang jurang yang memisahkan mereka. Sementara itu, Orm sudah lama belajar untuk menahan sikap dingin Ling, menelan perasaannya, dan menerima posisinya sebagai pengamat bisu dalam kehidupan sempurna Ling. Namun, ketika sebuah keputusan tak terduga mengikat mereka dalam sebuah kontrak yang tak terelakkan-pernikahan yang tidak diinginkan oleh keduanya-kebencian dan emosi yang telah lama terpendam mulai muncul ke permukaan.