"Bagai burung dalam sangkar dengan sayapnya yang terluka, membuatku tak berdaya untuk merasakan indahnya langit biru. Sekedar mengepakkan sayap untuk memanggil burung lain pun tak sanggup. Hingga seekor burung jantan yang perduli menengok sangkar kecilku, rasa berdebar muncul dari dalam dada. Dalam hati terucap, perdulikah juga kau membuka pintu sangkar ini dan membantuku terbang?" Hidupnya yang tidak lama lagi membuatnya ingin merasakan nikmatnya sebuah cinta. Tapi, ibunya yang tegas dan suka menentang menjadi halangan untuknya. Hidup Bintang sangat terbatas untuk menikmati dunia luar karena larangan ibunya dan penyakitnya. Ibunya melarang Bintang untuk tidak bergaul dengan dunia luar semenjak dia sakit parah yang difonis saat ia lulus SMA. Awalnya Bintang bisa memaklumi sifat ibunya itu, tp akhir-akhir ini ibunya berlebihan setelah tahu Bintang kenal dengan seorang laki-laki. "Ibu, ijinkan aku mencintainya."