Senyumannya yang tadi menghiasi wajahnya seketika hilang ketika melihat vee bercumbu dengan sekertaris baru itu di atas meja
Vee melirik ke arah pintu melihat allika yang sedang diam mematung. Bukannya berhenti, vee malah melanjutkan aksinya
Vee melepaskan kait bra sekertaris itu hingga ia leluasa menikmati payudaranya. Vee dengan brutalnya menciumi bibir sekertaris itu tanpa memperdulikan allika, membuat desahan demi desahannya bagai jarum yang menusuk ditelinganya
Allika keluar dari ruangannya, pergi ke toilet wanita dan menangis disitu, membuat karyawan wanita yang masuk ke toilet itupun merasa miris mendengarkan tangisan allika.
Vee melepaskan cumbuannya ketika allika sudah pergi.
"Pergilah, kau kupecat"
"Apa" tanya sekertaris itu
"Kau ku pecat karena kau berani menggodaku tadi"
"Aku menggodamu tapi kau menikmati tubuhku, dan istrimu melihatnya" ucap sekertaris itu sambil menyeringai
"aku memang bercumbu denganmu, tapi maaf karena aku tidak menikmati tubuhmu aku hanya membayangkan itu adalah tubuh istriku.
PERGI, SEBELUM KAU DISERET DARI SINI"
Sekertaris itu pun pergi meninggalkan ruangan vee.
Vee duduk dikursinya dan memejamkan matanya memikirkan allika.
Vee membuka matanya ketika mendengar seseorang melangkah masuk dan betapa kagetnya dia melihat allika menghampirinya dengan senyuman terindah sambil meletakkan kotak makan siang yang ia buat
"aku ingin dia marah padaku, tapi kenapa dia malah tersenyum" vee bicara dalam hati.
Melihat wajahnya saja sudah kelihatan bahwa allika habis menangis.
Allika duduk dipangkuan vee melingkarkan tangannya dileher vee
"Aku membuatkan makan siang untukmu kak. Lihatlah"
allika menunjukkan kotak makan siangnya tapi vee menepis tangan allika hingga kotak itu terjatuh dan membuat makanannya terhambur dilantai
Adult Romance 21+ !!!Kayaknya semua yang aku lakuin itu salah deh di mata si Ricky ini. Semuanya serba salah. Kalau aja aku ini keturunan penyihir udah aku kutuk deh nih orang. Udah songong, sombong, banyak tingkah. Sok ganteng dan sok apa lagi ya...
"Lagian juga nggak ada yang mau sama kamu kan?" Ricky tersenyum miring.
Ngejek banget ya!
"Pak Ricky kok nyerang personal saya sih?"
"Siapa yang nyerang, kamunya aja yang baperan."
Kalau bisa sih aku jitak kepalanya.
"Emang Pak Ricky sendiri punya pacar?"