Pertemuan awal kami dengan mereka tidak seperti cerita biasanya.
Parkiran, toilet cowok, kantin, ruang musik,adalah tempat pertemuan awal kami dengan mereka.
Malu, jengkel, terpesona, sok kenal, yang kami rasakan pertama kali saat bertemu mereka.
"Oi!! Rok nya robek tuh!" Seru Ali saat alifah beranjak dari jok mobil milik nya. Alifah pun baru ingat bahwa roknya sobek dan tersipu malu.
"Uhuk..uhuk..serius ada satpam!" nevan merebut air minum milik Nadia dan menengguknya untuk meredakan rasa tersedak.
"Weh!! Ngapain disini? Gak bisa baca apa ini toilet cowok?!" Kaget Iqbaal sambil membenarkan celananya, dengan segera Intan menutup matanya.
"Ngapain ada disini?" Tanya Theo baru sadar kehadiran seseorang, sedangkan orang yang dimaksud "Thalia" masih terpesona karen permainan Theo.
Intan si 'Mami Geng'
Alifah yang 'Rada Aneh'
Nadia yang 'Polos dan Lugu'
Thalia yang 'Dikelilingi Aura Dingin'
Kantin tempat kami berkuasa.
Tidak ada PR dalam kamus kami.
Hobi kami yang membuly orang lain "cuma alifah dan intan aja sih".
Mereka dikenal dengan "APATAR" (apa apa ntar) .
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-