THIS IS US
  • Reads 164
  • Votes 32
  • Parts 2
  • Reads 164
  • Votes 32
  • Parts 2
Ongoing, First published Nov 12, 2016
Pertemuan awal kami dengan mereka tidak seperti cerita biasanya.

Parkiran, toilet cowok, kantin, ruang musik,adalah tempat pertemuan awal kami dengan mereka.

Malu, jengkel, terpesona, sok kenal, yang  kami rasakan pertama kali saat bertemu mereka.

"Oi!! Rok nya robek tuh!" Seru Ali saat alifah beranjak dari jok mobil milik nya. Alifah pun baru ingat bahwa roknya sobek dan tersipu malu.

"Uhuk..uhuk..serius ada satpam!" nevan merebut air minum milik Nadia dan menengguknya untuk meredakan rasa tersedak.

"Weh!! Ngapain disini? Gak bisa baca apa ini toilet cowok?!" Kaget Iqbaal sambil membenarkan celananya, dengan segera Intan menutup matanya.

"Ngapain ada disini?" Tanya Theo baru sadar kehadiran seseorang, sedangkan orang yang dimaksud "Thalia" masih terpesona karen permainan Theo.

Intan si 'Mami Geng'
Alifah yang 'Rada Aneh'
Nadia yang 'Polos dan Lugu'
Thalia yang 'Dikelilingi Aura Dingin'

Kantin tempat kami berkuasa.
Tidak ada PR dalam kamus kami.
Hobi kami yang membuly orang lain "cuma alifah dan intan aja sih".

Mereka dikenal dengan "APATAR" (apa apa ntar) .
All Rights Reserved
Sign up to add THIS IS US to your library and receive updates
or
#174lifeschool
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
My Maid 21+ cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Kilian [END] cover
Lauhul Mahfudz  cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
FIX YOU cover

Argavanil

46 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"