Pertemuan awal kami dengan mereka tidak seperti cerita biasanya.
Parkiran, toilet cowok, kantin, ruang musik,adalah tempat pertemuan awal kami dengan mereka.
Malu, jengkel, terpesona, sok kenal, yang kami rasakan pertama kali saat bertemu mereka.
"Oi!! Rok nya robek tuh!" Seru Ali saat alifah beranjak dari jok mobil milik nya. Alifah pun baru ingat bahwa roknya sobek dan tersipu malu.
"Uhuk..uhuk..serius ada satpam!" nevan merebut air minum milik Nadia dan menengguknya untuk meredakan rasa tersedak.
"Weh!! Ngapain disini? Gak bisa baca apa ini toilet cowok?!" Kaget Iqbaal sambil membenarkan celananya, dengan segera Intan menutup matanya.
"Ngapain ada disini?" Tanya Theo baru sadar kehadiran seseorang, sedangkan orang yang dimaksud "Thalia" masih terpesona karen permainan Theo.
Intan si 'Mami Geng'
Alifah yang 'Rada Aneh'
Nadia yang 'Polos dan Lugu'
Thalia yang 'Dikelilingi Aura Dingin'
Kantin tempat kami berkuasa.
Tidak ada PR dalam kamus kami.
Hobi kami yang membuly orang lain "cuma alifah dan intan aja sih".
Mereka dikenal dengan "APATAR" (apa apa ntar) .
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini ada cowok yang dengan tulus mencintainya.
Sampai akhirnya, dia dipaksa untuk menerima perjodohan yang orang tuanya buat. Di usianya yang baru sembilan belas tahun, Zanna harus menikah dengan seorang brandalan yang sama sekali tidak ia cintai.
Iya, Algrarez Rajendra Galaksi. Si berandal yang selalu membuat Zanna dalam zona bahaya.
-------------
"Biarin lo pergi, itu sama artinya gue bunuh diri."
.
.
.
.
.
1 #goodgirl (30 okt 24)
1 #toxic (11 Juni 24)
1 #cool (30 Juli 24)
1 #ketuageng (20 Agt 24)
1 #teenlit (6 Des 24)
2 #teenlit (7 Des 24)
2 #kuliah (30 Agt 24)
3 #gengmotor (24 Juli 24)
5 #roman (20 Juli 24)
5 #ketuageng (24 Juli 24)