Ayah bilang aku tak perlu terlalu bersikeras untuk bersekolah. Menurutnya, kesuksesan tak ditentukan oleh tingkat pendidikan. Toh, banyak insan berpendidikan tinggi yang kini justru menganggur. Lagi pula, selain karena kondisi fisikku yang tak memungkinkan, aku pun sudah punya bakat di bidang yang sama sekali tak membutuhkan ijazah untuk mengembangkannya hingga sukses. Aku memilih diam. Tampak seperti gadis manis yang penurut. Tetapi ayah tak tahu, jika diam-diam aku menentangnya. Lewat Facebook aku mendekati pemilik akun yang tampak pintar dan mampu memuluskan tujuanku. Sampai kemudian aku berkenalan Deniz, seorang mahasiswa yang sedang kuliah S2 di Jepang. Pria pemilik tatapan teduh dan bibir tipis yang senyumnya manis di foto profil Facebooknya. Dia rela menyisihkan waktu di setiap malam untuk mengajariku via inbox Facebook.All Rights Reserved
1 part