Wayan dan Wahid sama-sama anak pertama, sama-sama yatim piatu, sama-sama lelaki, dan sama-sama tinggal dengan neneknya pada sebuah desa di pulau Bali. Nama mereka pun berawal dengan kata 'Wa'. Mereka saling menguatkan, berbagi sejak kecil karena memang bertetangga. Wahid sayang Wayan, Wayan pun mengagumi Wahid. Bahkan karena saling bergantung, mereka tak mengizinkan seorang pun menyelinap di antara keduanya. Wahid muslim, Wayan hindu. Wahid pendiam, dewasa, dan rajin. Wayan cerewet, agak kekanakan, dan angin-anginan. Perbedaan agama dan sifat tak menjadi alasan lunturnya persahabatan mereka. Persahabatan itu terus mengakar erat hingga keduanya beranjak dewasa. Lalu sebuah rasa menyadarkan mereka pada sesuatu. Makin lama perasaan sayang antar sahabat itu makin berbahaya....
6 parts