Hawa nafsu mengendalikanku untuk meraih jutaan bintang hingga diriku lupa pada sang rembulan yang telah lama berusaha menemani hari-hariku, meskipun ia tak sanggup melakukan itu di kala pagi hingga menuju senja. Dan pada akhirnya aku merasakan dinginnya air mata yang mengalir pada kerut wajah murung penyesalan, sebab diriku telah kehilangan sang rembulan ketika jutaan bintang menyinariku.