Wahai luka yang mengering Mengapa masih terasa nyeri Kala namanya terbawa angin...? "Dendam lama itu bagai kembali tersulut. Luka itu kembali terasa nyeri. Tuhan, sekarang apalah bedanya lagi aku dengan Adinda bila tak sanggup memaafkan?" AYUNDA PRAMESWARI SURYANATA, berpenampilan feminim dan lembut. Bertolak belakang dengan karakter adiknya. ADINDA PUTRI SURYANATA "Kamu kira aku bodoh, dapat kau cekoki dengan kata-kata gombalmu? Setelah kau sakiti hati kakakku, kau lukai perasaan sahabatku, kini kau memang jerat itu untukku?" YOGA PRATAMA FADILLAH Terjerat di antara 3 cewek yang ternyata saling berhubungan. "Aku ingin mengenalmu lebih jauh. Maka aku mendekati Intan, karena dia sahabatmu. Tapi malangnya, Intan malah salah paham..." INTAN PURNAMASARI "Maafkan aku, Adin! Karena aku tak pernah mau mendengarmu." Dilema Adinda yang merasa kehilangan ketika Mama meninggal, dan Kakak perempuan satu-satunya pergi, dan sahabat terbaiknya menjauh.... ==================================================== Seperti kata saya di profil, saya adalah penulis jadul. Tulisan-tulisan yang saya posting di sini adalah karya lama. Mohon maaf, ceritanya, gaya bahasa, dan lain-lainnya... Tidak up -date sama sekali. Karya berjudul 'Jerat-jerat Cinta' ini pernah dimuat sebagai sebagai Cerita Utama di Anita Cemerlang Vol. 441 Tgl. 28 Mei - 7 Juni 1993. (Wah... banyak yang belum lahir, nih...! Hehehe...) Sedikit ada penambahan, paling cuma berupa puisi, untaian kata... di awal setiap bagiannya. Yang lainnya, sama persis dengan yang pernah dipublikasikan di majalah jadul tersebut. Tapi meski begitu, penulis berharap, tulisan ini masih bisa dinikmati. Toh, tulisan lama ga kan bikin sakit perut. Hehehe.... Bagi yang berkenan membaca, terima kasih banyak... Semoga bermanfaat bagi kita semua. Happy reading....
5 parts