Suara seruling, irama harpa, bayangan pedang, nyanyian lantang, pekikan nyaring, gelak tertawa keras dan pujian Buddha yang menggelegar, setiap bulan purnama pasti akan muncul satu kali di sebuah pulau misterius yang oleh orang-orang rimba persilatan dan sekitar pulau itu dinamakan Pulau Neraka. Karena sudah banyak orang yang menyelidiki pulau itu kebanyakan kembali karena mengalami peristiwa aneh atau ada juga yang tidak kembali tidak ketahuan nasibnya. Karena itu pulau itu dianggap sebagai pulau keramat yang sangat ditakuti.
Peristiwa terbunuhnya beberapa tokoh sakti dunia persilatan secara misterius termasuk Seng Siu (Kakek Malaikat) Nyo Thian Wi sudah membuat kacau dunia persilatan kala itu, dan tidak diketahui siapa pembunuhnya, sehingga banyak menganggap ini perbuatan dari penghuni Pulau Neraka.
Pada waktu kejadian inilah muncul seorang anak muda misterius bermaksud menyelidiki peristiwa tersebut, malah membawanya mengetahui suatu rahasia tentang asal usulnya yang sebenarnya. Berbagai macam kejadian harus dialaminya untuk memecahkan misteri Pulau Neraka, pembunuhan misterius tokoh-tokoh sakti tersebut, dan terutama memecahkan persoalan tentang asal usulnya.
Pertemuannya yang tidak disengaja dengan seorang tokoh tua sakti yang berusia diatas seratus tahun dan bantuannya membantu melepaskan tokoh ini dari pertaruhan, membuat sang tokoh tua yang sangat ditakuti dan sakti itu menjadi teman seperjalanan dan sangat membantu Oh Put Kui (tokoh utama kita ini) dalam menghadapi berbagai macam tokoh sakti yang harus dihadapinya....
Niatnya untuk berguru pada Thian Jan Su seorang tokoh sakti aneh dan tiada tandingannya mendadak sirna karena Thian Jan Shu meninggal akibat terkena pusaka Thian Liong Suo (Bor Naga Langit) ketika bertarung dengan Thian San Chiet Kiam (7 Jago Pedang dari Thian San), sebelum meninggal Thian Jan Su telah meninggalkan seluruh Ilmunya di atas 7 buah Hiolo kuno yang kemudian direbut oleh 7 ketua partai persilatan.
Dikarenakan saat itu Boen Ching menyaksikannya untuk menghilangkan jejak, satu persatu dari ketua partai persilatan terpaksa memukul tubuh Boen Ching yang masih kecil itu dengan ilmu telapak pamungkas dari perguruan mereka masing-masing.
Di ambang kematian Boen Ching ia akhirnya berhasil ditolong dan diangkat menjadi murid oleh Ie Bok Tocu salah seorang murid dari seorang tokoh sakti yang menjadi musuhnya Thian Jan Shu.
Dalam pengembaraanya secara tidak sengaja ia mendapat belajar ilmu Thay Thien Kioe Sih (Sembilan Jurus Jungkir Balik) & Pedang Pusaka Cing Hong Kiam (Pedang Sinar Hijau) di sebuah gua tempat penyimpanan harta dari salah seorang tokoh Bu Lim Su Mo (4 Iblis Dunia Persilatan).