Disaat kehidupannya sudah tertata rapi dan mendekati kata sempurna, laki-laki itu muncul lagi. Tapi semuanya telah berubah. Dia bukan wanita yang dulu lagi. Dia bukan lagi gadis polos yang masih naif akan kehidupan. Dia adalah wanita dewasa yang sudah mengerti betapa kejamnya dunia ini. Tidak ada yang bisa menyentuhnya. Tak mampu tepatnya. Tapi ada satu, laki-laki itu. Laki-laki yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. . "Mengapa kau selalu mengusik hidupku? Tidakkah kau merasa bosan mengganguku terus menerus?" Pria itu tersenyum tipis lalu menjawab. "Karna kau seperti coklat hitam. Manis tapi pahit bersamaan namun selalu membuatku ketagihan."