Chiko harus jadi pengasuh untuk mas-mas yang mengalami keterbelakangan mental alias Tunagrahita. Mas-mas itu sudah dewasa secara fisik, normal secara fisik. Tumbuh besar, tinggi, dan tampan, namun mentalnya masih seperti anak-anak. Sebenarnya Chiko jengah, namun papa sudah mengancamnya. Papa tidak akan memberi uang saku kalau Chiko masih mengabaikan mas-mas itu. Gigih namanya. Sepupunya. Bagaimana keseharian Chiko mengasuh Gigih? Apakah Chiko akan betah ketika Gigih datang dan berteriak manja padanya dengan kalimat, "Chiko... Main, yuk!" Kalimat itu jauh lebih horor daripada kalimat pemberitahuan kuota internet sudah habis!