Diyyas menarik nafasnya perlahan, "Kamu sudah berapa kali bicara seperti ini ke aku? Butuh berapa kali lagi aku jelasin ke kamu, biar kamu ngerti ?" tanya Diyyas dengan sabar dan memalingkan wajahnya. Kekasihnya ini memang mudah sekali terpengaruh apa kata orang lain. Padahal ia sudah berkali-kali menjelaskan agar kekasihnya ini mengerti. Tapi, ternyata apa kata temannya yang membuatnya lebih percaya. Arsha memilih diam dan tetap menunduk. "Terus mau kamu apa, Sha?" tanya Diyyas mencoba untuk lebih mengerti kekasihnya ini. "Kamu berhenti ciuman sama cewek lain lagi." ucap Arsha mantap. Sudah cukup kesabaran seorang Diyyas. Kekasihnya ini sampai kapanpun tidak akan bisa mengerti dirinya. Diyyas membuang nafasnya asal, "FINE! Kalau itu mau kamu, Aku berhenti ciuman sama cewek lain." ucap Diyyas masih mengatur nafasnya. Arsha mengangkat wajahnya menatap Diyyas dengan senyum tipis. "Tapi dengan satu syarat." lanjutnya dan membuat guratan halus di dahi Arsha. "Kalau aku cium bibir kamu, kamu jangan marah" ucap Diyyas dengan emosi yang masih bisa ia kontrol. Arsha menatap kekasihnya tak percaya, apa yang Diyyas ucapkan barusan? Jujur, Diyyas mengucapkan ucapannya dengan sangat berat hati dan sangat tidak ingin mengganggu kenyamanan diantara mereka berdua. Namun, Diyyas memang harus mengungkapkannya. Karna sampai kapanpun, ia tetap seorang lelaki. Lelaki yang tidak bisa menahan nafsunya ketika sedang berhadapan dengan lawan jenisnya.
1 part