GAMBAR yang terpampang jelas disudut jalan Bandara Internasional Incheon. Cantik, mulus tanpa cacat sedikitpun dengan paras bak putri yang baru saja turun dari kayangan, Park shin hye tertulis kecil dibagian bawah gambar. Mataku tak berkedip, menatap gadis dalam gambar itu. Entah siapa dia? Tau namanya saja tidak, ini pertama kalinya aku melangkahkan kaki di Negri Gingseng ini, dengan tujuan pekerjaan tak ada minat lain. Apa lagi berhubungan dengan wanita.
"Cantiknya. Siapakah dia? Mungkinkah artis Negri ini?" gumamku memuji. "Kalau saja kau gadis Indonesia kan kupacari dirimu."
Aku langsung segera melangkahkan kakiku menuju Kota Seoul dengan menggunakan kereta Airport Railroad Express (AREX) kereta itu melaju dengan sangat cepat hanya butuh waktu 43 menit untuk sampai di Stasiun Seoul. Seorang wanita tampak dari kejauhan melambaikan tangannya padaku sesekali melirik untuk memastikan, bahwa ia tak salah orang.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.