Aku bertemu dengan Shim Changmin pertama kali ketika kami masih kecil, pada sebuah senja yang sunyi di taman rumah sakit tempat ayahku melaksanakan tugasnya. Ayahku adalah seorang dokter spesialis jantung. Dan sebuah kebetulan, bahwa Changmin merupakan pasiennya. Pertemuan pertamaku dan Changmin di saat senja dulu telah membuat kami menjadi sepasang sahabat karib. Aku sungguh menikmati hari-hari yang kulalui bersama pemuda jangkung itu. Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana hari-hariku tanpa keberadaannya. Aku selalu takut akan kehilangan Changminku.