Sejak mulai bernafas hidupnya tak pernah bahagia. Ketika ada kesempatan untuk bahagiapun ia tidak mau mengambilnya. Bukan karena tidak ingin,siapa orang didunia ini yang tidak menginginkan bahagia? Jawabannya pasti tidak ada. Tetapi ketakutan akan kekecewaan lebih mendominasi dirinya,sehingga ia tidak mau ambil resiko. Sangat sulit membuatnya tertawa,jangankan untuk tertawa,untuk sekedar tersenyum tulus tanpa paksaan saja sangat sulit dilakukannya. Semua tawanya hanyalah kedok belaka untuk menutupi semua kehampaan yang ada dalam hatinya. Akankah kebahagiaan itu bisa diraih? Jika yang bersangkutan saja enggan untuk meraih.