Aku adalah apa yang pernah kau ketahui. Sedang kau adalah apa yang mencoba untuk tak ku kenali. - Semua orang punya kisahnya masing-masing. Punya kenangan dari apa yang sudah terlewati. Masa lalu.
Bicara masa lalu, kadang seketika bisa langsung membuatmu jatuh. Entahlah. Tapi semua itu memang kadang begitu. Berusaha sekuat tenaga untuk melupa, tapi secepat itu pula ingatan tentang masa lalu menjerumus masuk. Berusaha sekeras mungkin bangkit tapi akhirnya jatuh lagi. Sebagian orang seperti itu. Tidak semua, tapi beberapa diantaranya memang merasakan begitu. Yang paling menyakitkan adalah bukan soal kenangan itu, tapi soal seperti apa kenangan itu datang, mengusik ingatan-ingatan yang sebenarnya sudah lama ditelantarkan. - Aku seperti itu. Berusaha melupa tapi tetap saja tidak bisa. Bukan tidak bisa, tapi kata orang aku hanya masih belum tau arah lagi, belum ada kepastian menggerakkan kakiku meski aku sudah punya keinginan untuk melangkah.
"Aku" - adalah orang yang masih berusaha merajut asa yang masih ada tersisa, melakukan perjalanan, ya sebuah perjalanan melupakan. "Aku" - mungkin juga mewakili kalian. Yang masih berusaha melupakan namun belum juga menemukan jalan.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-