Semuanya bermula dari sini, dari belakang panggung MOS SMA Tunisia Global; "Kenapa? Pasti hepi banget ya, bisa jadi anak SMA?" Veronica menoleh dan terbelalak, sedetik kemudian ia mengutuk bibirnya sendiri atas senyumannya tadi, "Eh, anu. Iya kak, hepi banget. Kakak ganteng banget lagi!" Deg! MAMPUS! Veronica terpaku di atas tempat duduknya, seketika itu juga ingin berubah menjadi batu, kerikil, atau debu. Ini di luar rencananya, rencana untuk menjadi siswa yang biasa-biasa saja bahkan sejak hari pertama menginjakkan kaki di SMA. Tapi tampaknya, kini Febriko telah mengacaukan semuanya. Dan tampaknya pula, kakak kelasnya itu mengetahui rahasia di balik kenapa ia ingin menjadi biasa-biasa saja. Akhirnya, semuanya bermula.