"Terimakasih, terimakasih telah hadir dalam pikiranku, dulu." -g
"Terimakasih, telah mengizinkanku untuk selalu memikirkanmu, walau itu hanya dalam diam, aku tau aku tak bisa menggapaimu, karena tembok perbedaan itu yang tak bisa aku lalui." -a
"Terimakasih, berkat kamu, aku menjadi seseorang yang sangat berhati hati dalam menjatuhkan pilihan." -d
"Terimakasih, berkat kamu, aku mencoba untuk tidak menjadi bodoh, lagi." -a
"Dan, Terimakasih Semesta, telah mempertemukan aku dengan dia, yang terlihat tidak tertarik dengan apapun, selain dengan hobinya." -a
"Jika aku mengatakannya dulu, apa kamu akan tetap pergi? Karena pada kenyataannya aku tidak mengatakan pun, kamu sudah pergi." -If i say
••••••
•err-or2018
Foto kover ; pinterest
Boylove.
/Dalam sekejap, hidup seorang pemuda berusia 19 tahun berubah total. Jiwanya terlempar ke tubuh seorang bayi yang bahkan tak memiliki identitas.
Bayi itu ditinggalkan begitu saja oleh seorang wanita muda di depan rumah mewah di sebuah desa sunyi. Tangisnya yang memilukan menjadi satu-satunya cara untuk menarik perhatian penghuni rumah tersebut.
Namun, apakah tangisan itu akan membawanya menuju kehidupan yang lebih baik? Ataukah hanya menjadi awal dari penderitaan panjang di dunia yang tidak dikenalnya?/
---
*cerita pertama*
/jika ada kesamaan itu tidak sengaja dan tidak tau, riil hasil dari otak/
Update gak tentu, tergantung mood