Aku mencintainya, tapi aku tidak bisa menggapainya, ego ku terlalu tinggi untuk sekedar bertegur sapa dengannya. Aku Ana, dan aku lebih memilih harga diriku dengan mengaguminya dari jauh. "Tidak, lebih baik ku tunggu kesempatan dari takdir untuk berkenalan dengannya." Aku mencintainya, tapi aku tidak bisa menggapainya, dia terlalu sempura untuk wanita sepertiku. Perasaan ini seperti dibatasi oleh pagar 'tau diri' yang menghentikan keberanianku. Aku Fety, dan aku pengagum rahasia-nya-. "Dia terlalu sempura, aku tidak memiliki keberanian untuk menyapanya. Cukup tau diri saja." Aku mencintainya, tapi aku tidak bisa menggapainya. Meski sudah ku coba segala hal agar dia mencintaiku, tapi takdir berkata ini belum saatnya. Membuatku terlalu lelah menunggu cinta yang tak pasti. Aku Anisa, dan aku memiliki harapan tinggi dalam kisah kami, tapi tidak dengan takdir yang selalu mematahkan harapanku, membuat ku berpikir kembali, apakah keputusan yang ku ambil sudah benar? Jika benar, kenapa takdir tidak pernah merestui harapaku. "Aku sudah melakukan segala hal yang menyita waktuku, aku sangat lelah, tapi akupun juga tidak ingin kehilangan dirinya."All Rights Reserved
1 part