"Cie gebetan baru," goda Dilah.
"Gebetan apa'an? Cuma chat biasa doang," kilahku.
"Chat biasa diajak makan siang bareng," Tika juga tidak mau kalah meledekku.
"Ya kan lumayan biar gue dapet gratisan," ujarku masih mencoba berkilah.
"Hmm gitu yaa chat nya pakek saya-kamu," sekarang giliran Raly yang menggodaku. Demi apapun mereka menyebalkan. Dan sekarang aku lebih memilih diam.
"Gue gak marah kok asal lo gak sama temennya aja," ujar Winni kemudian terkekeh. Yang lain langsung saja melempar apapun yang ada ke arah Winni.
"Coba aja sama dia, Raeka. Katanya lo mau move on?" tanya Nanda.
Pertanyaan Nanda membuatku berpikir lagi. Ya aku mau move on. Mungkin memang move on lebih mudah jika bersama seseorang yang baru. Tapi bukan berarti pelarian. Hanya mencari orang baru yang bisa mengisi hatiku dan menggesernya dari sana.
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP
38 parts Ongoing
38 parts
Ongoing
Mimpi buruk seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Saka adalah saat ia menemani Ibunya belanja di pasar dan bertemu dengan seorang tukang daging yang sangat tampan. Awalnya ia pikir itu adalah anugerah, namun ia tak pernah meyangka bahwa keindahan wajah si tukang daging justru membawa musibah baginya yang malah masuk ke dalam perangkap obsesi si tukang daging bernama Ary.