Big city girl

Cherrie selalu ingin menjadi orang Jakarta. Baginya, Jakarta adalah kota impian. Tidak seperti kota kecil tempat kelahirannya, banyak sekali yang bisa ditawarkan Jakarta. Saat melihat orang-orang Jakarta yang bernampilan keren, ia selalu ingin menjadi bagian dari mereka. Pada umur 18 tahun, ia masuk sebuah universitas international dan akhirnya menetap di Jakarta. Sejak itu ia harus belajar menyesuaikan diri dengan kehidupan Jakarta yang glamor.
Cherrie pun belajar menjadi orang Jakarta. Mulai dari pergi ke tempat orang-orang Jakarta berpesta, cara mereka bergaul, cara mereka berbicara, bagaimana mereka berdandan, sampai-sampai harus meminjam sepatu dan baju untuk bisa pergi ke tempat elit.
Di Jakarta juga Cherrie bertemu cinta pertamanya. Seseorang yang membuat dia SuMo (Susah Move On) selama bertahun-tahun, dan patah hati. Selama tinggal di Jakarta, Cherrie harus berjuang menyelesaikan kuliah, meniti karir, dan menemukan pasangan hidupnya. Kuliah dan karirnya berjalan mulus, sayangnya dia kurang beruntung di dalam kehidupan percintaan. Dia sudah berkali-kali berkencan namun selalu gagal. Berkali-kali berharap, namun malah dikecewakan. Dia sudah bertemu banyak pria selama hidupnya, mulai dari tukang PHP (pemberi halapan palsu), womanizer, cowok kebanyakan bicara, cowok pelit, dan lain-lain. Sampai akhirnya dia mempunyai trust issue dengan laki-laki.
Kehidupan Jakarta tidak seindah yang dibayangkannya. Dan orang-orang Jakarta tidak se-wow kelihatannya.
Namun di Jakarta jugalah dia bertemu kedua sahabatnya. Tempatnya berbagi suka dan duka. Dan setelah berjuang bertahun-tahun, karirnya mulai menanjak dan Cherrie bisa disebut salah satu anak gaul Jakarta.
Sayangnya diumur 28 tahun, ia belum juga mendapat jodoh. Pikiran-pikiran seperti apa ada sesuatu yang salah dengan dirinya, terus menghantuinya.
Ditengah kegelisahannya, Cherrie bertemu dengan seorang pria yang akhirnya bisa memahami dirinya, yang membuat hatinya berbisik "He's the one".