Kau Milikku
  • Reads 3,486
  • Votes 176
  • Parts 1
  • Reads 3,486
  • Votes 176
  • Parts 1
Complete, First published Dec 13, 2016
Mature
"Aku mencintaimu Naruto-kun. Kau hanya milikku!" - Hyuga Hinata

Naruto fanfiction

Naruto © Masashi Kishimoto

Main cast
Hyuga Hinata
Uzumaki Naruto
Haruto Sakura

Genre
Drama
Crime

Rated M for Gore

Story by dewianggitan28
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Kau Milikku to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
Rafa [End💗] cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Sunshine || BSD cover
𝐴𝐹𝑇𝐸𝑅 𝐿𝐴𝑆𝑇 𝑁𝐼𝐺𝐻𝑇 || 𝑌𝑢𝑡𝑎 𝑂𝑘𝑘𝑜𝑡𝑠𝑢 𝑥 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟 cover
#  。   % ' ραcαr ! H.rindou [✓] cover
Kesayangan Bunda cover
(S)Pain in Love (I. Sae x Reader) cover
Dosa Ku cover

𝐒oerabaja, 1730

38 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.