Dua Puluh Tujuh (Usia Tak Nyaman Sang Perawan)
  • Reads 20
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 20
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published Dec 16, 2016
Dua puluh tujuh tahun, usia yang tak lagi bocah, tapi belum juga menikah. Usia ini adalah saat-saat sang perawan merasa tak nyaman dengan lingkungan, tak nyaman dengan status, tak nyaman dengan dirinya sendiri. Hingga pertanyaan-pertanyaan menikam diri sendiri sering terbersit di pikiran.
"apa aku terlalu pemilih?"
"apa aku terlalu jual mahal?"
"apa aku terlalu sulit untuk didekati?"
"apa ini karma dari leluhur-leluhurku terdahulu"?

Pertanyaan terakhir adalah cara si perawan melindungi dirinya. Dengan menyalahkan pihak lain yang belum tentu benar adanya.
Menyandang status perawan di usia ini memang menjadi bahan pembicaraan hangat para tetangga, keluarga besar, bahkan rekan kerja (berlaku untuk negara Indonesia dan sekitarnya).

Di usia inilah, perawan memasuki fase dimana dirinya merasa 'mati enggan hiduppun segan'.
All Rights Reserved
Sign up to add Dua Puluh Tujuh (Usia Tak Nyaman Sang Perawan) to your library and receive updates
or
#455watty
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Imperfect Couple cover
because of my stupidity cover
BETWEEN US cover
Tanda Seru cover
Love For Rent (Antagonist Love Story) cover
HARTA, TAHTA, MAS JAKSA!! || On Going cover
Personal Assistant! ✔️ cover
Rent a Date [FIN] cover
Semestinya Cinta ( Selesai ) cover
Mysha(21+)  cover

Imperfect Couple

25 parts Ongoing

Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan. Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri. Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama. Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan. Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka? Highest Rank: #4 Imperfect #10 Surabaya