Satu. Dua. Tiga. Empat. Aku menghitung dalam hati. Detak jantungku yang melaju kian kencang tiap detik terlewat. Pada suatu hari, yang tak pernah aku kira akan berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kutemui hatiku tertambat pada satu hati. Patung yang belum rampung dipahat, luka yang belum sepenuhnya terobati, seketika punya tujuan baru. Dan itu, kamu. *** Cerita tentang gadis polos yang menyimpan banyak luka dan lelaki broken home yang mencari plester penutup luka.