Apa yang terjadi kemudian jika seseorang diciptakan hanya untuk berteman dengan penantian demi penantian? Orang-orang sepakat, dibungkus dengan cara apa pun, menanti adalah pekerjaan yang menyiksa hati. Ya, itulah yang terjadi dengan Ananta. Ia lahir ke dunia dan tumbuh menjadi manusia introvert. Di waktu SMA, ia jatuh cinta pada Eliana. Perempuan cantik, percaya diri, empatik, dan tentu saja kaya. Sejujurnya, Ananta jatuh cinta bukan karena hal itu. Hanya saja, di mata Ananta, Eliana adalah orang yang tepat untuk melengkapi kehidupannya yang serba sunyi, sepi, dan tentu saja yang suka menyendiri. Ia jatuh cinta, namun sampai lulus sekolah, tak pernah ia mengungkapkannya. Ia hanya menunggu waktu yang tepat. Tetapi nyatanya, tak ada waktu yang benar-benar tepat baginya. Bahkan, sampai ia menjadi penulis yang dikenal banyak orang, ia tak mampu mengungkapkan perasaannya itu. Ia masih merasa bahwa Eliana adalah mimpi yang jauh tak bisa ia tempuh. Kehidupan Eliana hanya hidup dalam khayalannya. Padahal, di sisi lain, Eliana juga ...All Rights Reserved
1 part