- Reads 28
- Votes 0
- Parts 1
- Time <5 mins
Ongoing, First published Dec 19, 2016
Rasanya aku ingin kembali menjadi kanak-kanak.. Berlari lepas menikmati setiap hembusan angin di antara rambut kepangku... Memutar-mutar depan cermin sambil melebarkan gaun hari raya yang dibelikan ibu .. Melahap es miamy sepulang sekolah sambil menendang kerikil-kerikil kecil agar tidak tersandung dan menjatuhkan bongkahan esku dari steaknya.. Bergantungan pada gagang-gagang pintu sambil bernyanyi lagu kanak... Setiap sore setalah tidur siang kembali duduk manis dideretan bangku kecil Tempat mengaji.. Dan, setiap ada barang baru hadiah dari bapak tidak lupa membawanya kesekolah untuk memamerkan dihadapan teman-teman kelas.. Aku ingin kembali kemasa kanak-kanak. Masa di mana aku belum mengenal luka.. Masa di mana belum mengenal dusta.. Masa di mana belum mengerti kata khianat.. Masa di mana belum paham arti air mata kepedihan.. Masa di mana semua harus dilakukan dengan kesabaran... Aku ingin kembali ke masa kanak-kanak.. Masa di mana belum ada cinta hoax.. Masa di mana belum ada sayang palsu Masa di mana belum ada rindu terlarang Masa di mana dunia belum di serang negara api...! Aku ingin kembali ke masa kanak-kanak... Masa menikmati liburan dengan tontonan Winni the pooh, sailor moon, chibi maro kochan, doraemon, putri salju, ninja hatori serta film-film yang membuat betah di dalam rumah.. Aku ingin kembali ke masa kanak-kanak.. Masa semua bisa bermain tanpa memandang strata. Masa di mna bermain tanpa kata gudget, mall apalagi clubbing... Aku ingin kembali ke masa kanak-kanak.. Masa dunia masih begitu sejuk.. Masa di mana awal dikenalkannya tentang hijaunya indonesia yang disebut sebagai Zamrud Khatulistiwa.. Masa di mana seusiaku dulu belum marak kata pelecehan seksual, kekerasan, penganiayaan, traificking, ngelem, obat-obatan, free sex, vidio porno, bahkan harus saling membacok sesama bocah.. Aku ingin kembali di masa kanak-kanak.. Masa di mana semua benar-benar tulus dilakukan dengan cinta & kasih sayang.. 🍃 senin pagi bersama kelabunya; Makassar,1912201All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Tuhan, Benarkah masa kecilku bahagia? By RI to your library and receive updates
or
You may also like
You may also like
