After World War
  • Leituras 190
  • Votos 6
  • Capítulos 5
  • Leituras 190
  • Votos 6
  • Capítulos 5
Em andamento, Primeira publicação em dez 19, 2016
[HANYA CERITA FIKSI]

Namaku Ashley Elizabeth Alexis, hanyalah seorang gadis berumur 16 tahun dari Serenia.

Semua sudah aman sekarang, tidak lagi seperti masa Perang Dunia II. 

Aku sangat bersyukur, perang telah usai, mungkin dunia akan aman dan damai kembali. 

Tapi,

Benarkah semua itu?
Akankah ada kekacauan lagi setelah ini? 

Entahlah.
Aku hanya menginginkan kedamaian.
----
Cover edited from a variety of sources. I apologize if there are similarities on name or place. Semoga bermanfaat!
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar After World War à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#18worldwar
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
Entwined by fate || BXB cover
Become Antagonist's Brother cover
Under Wraps cover
I want to be loved cover
spit licking•|| BL || cover
Sorry Mr. Husband (END) cover
BENANG MERAH (BECKFREEN)  cover
The rengkarnasi  cover
Transmigrasi Figuran cover
Transmigrasi Vira [END] cover

Entwined by fate || BXB

13 capítulos Em andamento

"Haha... lucu," gumam Rei, masih dengan mata terpejam. "Sangat lucu." Demian menoleh, diam. "Jadi ternyata benar. Kau memang gila, Demian. Tapi aku tak menyangka... segila itu." Nada suaranya tajam, bergetar oleh luka yang belum sempat mengering. Demian menatapnya dingin. "Itu hukuman. Karena kau berani melawan." Rei tertawa pelan, getir. "Hukuman? Kau kira setelah ini aku akan patuh padamu? Tidak, Demian. Tidak akan pernah!" suaranya meninggi, gemetar oleh amarah dan rasa muak. "Jaga ucapanmu, Rei," balas Demian tajam. "Jangan buat aku harus mematahkan kaki yang satunya lagi." Lalu ia berbalik dan pergi, meninggalkan ruangan dengan langkah tenang namun penuh ancaman. Rei terdiam. Ia mengangkat lengannya, menutup wajahnya-dan tertawa lagi, tawa yang berubah menjadi isakan. "Apa... kakiku dipatahkan?" batinnya lirih. Air mata mengalir diam-diam di sela lengan yang menutupi wajahnya. Tapi bukan hanya soal kakinya, semua yang terjadi semalam, membuat harga diri nya hilang. semua emosi berkumpul di dada dan menghantamnya sekaligus.