38 bahagian
Sedang Ditulis "Kapan kebahagiaan itu akan datang?"
Setiap kehidupan pasti kita akan dihadapkan dengan banyaknya masalah, hal-hal yang tak terduga. Tuhan memberikan setiap ujian kepada hambanya karena Ia yakin, kita mampu dan tidak melebihi batasan.
Lika-liku kehidupan terjadi menimpa gadis malang yang sering sekali disebut "Pembawa sial!" Oleh Neneknya sendiri.
Alvarya Nanda Mahendra cucu kandung perempuan satu-satunya di keluarga Mahendra. Gadis buta setelah terjadinya insiden bom meledak 12 tahun lalu saat umurnya delapan tahun di Masjid Darussalam tempat kedua orang tuanya bersatu kembali menjadi sepasang suami istri setelah banyaknya masalah menimpa mereka.
Tak hanya itu, ia kehilangan kedua orang tuanya setelah momen berharga terjadi di sana. Nenek yang begitu mencintainya, memiliki sikap lemah lembut. Kini? Berubah seperti orang asing tak dikenal.
"Pembawa sial! Merenggut anak dan putriku." Kata-kata ini selalu diucapkan oleh Dara Anggina Mahendra-Nenek Alvarya.
Kematian putra sulungnya Alvaro Randa Mahendra-Papah dari Alvarya, lalu kedua putri kembarnya Lara dan Lira, hingga menantu yang disayanginya yaitu Kezia-Mamah kandung Alvarya. Membuat terpecah belahnya keluarga Mahendra saat ini, setiap ucapan yang keluar dari mulut Dara hanya percikan api yang membakar sekujur tubuh hingga hati dan batin gadis buta tersebut.
"Nenek, aku cucumu. Aku bukan pembawa sial! Tolong cintaiku."
"Nenek, kembalilah seperti dahulu. Aku membutuhkan Nenek, sebut satu kali saja aku cucumu, Nek."
"Nenek, tujuan hidupku saat ini hanya ingin kembali mendapatkan cinta dan kasih sayang Nenek. Maka dari itu aku akan terus berjuang mendapatnya! Nenek aku mencintaimu."
Inilah kisahku yang berjuang mendapat cinta dan kasih sayang Nenek-Alvarya Nanda Mahendra.
'Love Struggle'