Intan Prameswari : Lelaki yang kucintai tidak mungkin tergapai, dia bagai raja dari para raja sementara aku hanyalah pelayan bodoh yang berkhayal dia melihatku sekali saja. Ida Bagus Agung Putu Mahendra : Wanita yang kucintai adalah kemustahilan. Tapi tidak ada satupun yang mampu mengalihkanku dari dunianya. Aku menunggu hingga saat itu tiba, seperti Denawa menunggu seorang Putri, seperti Rahwana menunggu bagaimana memperdaya Sinta untuk menjadi miliknya selamanya. Penuh kesabaran, aku membuat langkah mungilnya semakin mendekat kepadaku, jebakan demi jebakan....menuntunnya menuju ke arahku. Ida Bagus Gde Pramudya Yoga : Wanita yang kucintai adalah kemustahilan. Tapi cinta tetaplah cinta. Apapun akan kulakukan, untuk kebahagiaannya. Saat datang lelaki yang akan menghancurkannya, akan kulakukan segala cara untuk menjaganya. Seandainya aku bisa melepas semua tanggungjawab ini, aku rela melepaskan segalanya demi bersama dengannya. Ida Ayu Galuh Kirani : Lelaki yang kucintai adalah abstrak. Dia nyata tapi juga tidak nyata. Apa yang dia tunggu? Apa yang dia pikirkan? Kenapa aku sama sekali tidak mampu membacanya? Tapi ketampanannya yang bagai dewa selalu memikatku, tidak ada lelaki sepertinya. Aku tidak menginginkan lelaki lain, aku hanya menginginkannya bagaimanapun caranya!
25 parts