PEKA [BTBS - 1]
  • Reads 14,178,308
  • Votes 74,727
  • Parts 11
  • Reads 14,178,308
  • Votes 74,727
  • Parts 11
Complete, First published Dec 28, 2016
[Sudah terbit oleh Grasindo]

OPEN PO MULAI TANGGAL 3-10 MARET DAN BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS



Highest rank :
 #1 on teenfiction (27 Maret 2017)

PEKA (Perasaan yang Entah Kemana Arahnya) karena memang menyukai seseorang yang susah peka, membuat kita berada pada dua arah. Arah bertahan, atau arah menyerah. Semuanya jadi tidak menentu kemana arah itu akan membawa hati dan perasaan ketika cinta sudah terselip di dalamnya.


Klise. Vanya suka Zio dari kelas sepuluh tapi, Zio nggak peka. Vanya berjuang, Zio hanya diam. Vanya bertahan, Zio hanya mengabaikan. Semua cara yang dilakukan Vanya terasa sulit untuk membuat Zio peka tapi, tidak dengan Vanessa yang dengan mudahnya membuat Zio kembali tertawa bahkan tawa itu tidak pernah ditunjukan pada Vanya sebelumnya. Tawa yang tidak bisa dihasilkan oleh cara Vanya. Akankah Vanya bisa bertahan dengan semua sakit yang ia tahan?
All Rights Reserved
Sign up to add PEKA [BTBS - 1] to your library and receive updates
or
#715friendzone
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Utara (SUDAH TERBIT) cover
The Feelings cover
A Hurt Journey cover
ALDENATRA (TELAH TERBIT) cover
ORION cover
30 Hari Menuju Kematian [✓] cover
Ayo Putus cover
IPA & IPS (TERBIT & SUDAH DISERIESKAN) cover
Quotes Garis Waktu - Fiersa Besari cover
LUKA cover

Utara (SUDAH TERBIT)

32 parts Complete

SUDAH TERBIT-Beberapa chapter telah diunpublish-[BOOK ONE OF COMPASS BOY TETRALOGY-Pemenang Wattys 2019 kategori Young Adult] Katanya, yang terbaik adalah menjadi diri sendiri. Katanya juga, menjadi diri sendiri membuatmu istimewa. Nyatanya, orang-orang suka mengatur seenaknya. Seringnya, yang tak mereka suka, akan mereka cerca. Rasanya, Uttam dan Amanda ingin membuktikan kepada dunia, bahwa sedikit berbeda tak akan merugikan siapa-siapa. Mereka saling menggenggam, bersama menggantungkan harapan dan asa. Sayangnya, manusia memang sering lupa. Bahwa berharap pada sesamanya seringkali hanya akan mendatangkan luka. © Bayu Permana, 2019.