PEKA [BTBS - 1]
  • Reads 14,178,167
  • Votes 74,726
  • Parts 11
  • Reads 14,178,167
  • Votes 74,726
  • Parts 11
Complete, First published Dec 28, 2016
[Sudah terbit oleh Grasindo]

OPEN PO MULAI TANGGAL 3-10 MARET DAN BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS



Highest rank :
 #1 on teenfiction (27 Maret 2017)

PEKA (Perasaan yang Entah Kemana Arahnya) karena memang menyukai seseorang yang susah peka, membuat kita berada pada dua arah. Arah bertahan, atau arah menyerah. Semuanya jadi tidak menentu kemana arah itu akan membawa hati dan perasaan ketika cinta sudah terselip di dalamnya.


Klise. Vanya suka Zio dari kelas sepuluh tapi, Zio nggak peka. Vanya berjuang, Zio hanya diam. Vanya bertahan, Zio hanya mengabaikan. Semua cara yang dilakukan Vanya terasa sulit untuk membuat Zio peka tapi, tidak dengan Vanessa yang dengan mudahnya membuat Zio kembali tertawa bahkan tawa itu tidak pernah ditunjukan pada Vanya sebelumnya. Tawa yang tidak bisa dihasilkan oleh cara Vanya. Akankah Vanya bisa bertahan dengan semua sakit yang ia tahan?
All Rights Reserved
Sign up to add PEKA [BTBS - 1] to your library and receive updates
or
#660friendzone
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Revan & Reina cover
Surat untuk Bian [TERBIT] ✓ cover
JeaLouis  cover
Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN] cover
Ksatria Majapahit 2 Bhre Tumapel. cover
IPA & IPS (TERBIT & SUDAH DISERIESKAN) cover
Bulan & Bintang [TELAH DITERBITKAN] cover
ANNASYA cover
Kamar Sebelah~👻  [SUDAH TERBIT] [ END ]  cover
Criminal || YeonKai cover

Revan & Reina

16 parts Complete

[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.