Seorang gadis yang patah hati memiliki 2 pilihan, menjadikan patah hati sebagai bahan untuk meringkuk berhari-hari di kamar sambil memainkan lagu kenangan lalu menangis sesenggukan, atau menjadikan patah hati sebagai titik balik yang membuatnya berubah menjadi lebih tegar dan bahkan lebih berkelas dari versinya yang lebih lawas. Aku memilih keduanya, seminggu menghabiskan waktu dengan sesenggukan tak karuan, lalu setelahnya menjadi setegar-tegarnya perempuan. Selain aku, ada banyak lagi cerita, perjuangan, dan sajak tentang patah hati, mungkin sebagian akan terangkum di sini.