ANBU ACADEMY
  • Reads 97,593
  • Votes 8,835
  • Parts 28
  • Reads 97,593
  • Votes 8,835
  • Parts 28
Ongoing, First published Dec 31, 2016
Pranggg!
Stik itu terlempar jauh ke depan. Nafas Sakura memburu, jantungnya berdegup lebih cepat. Ia benar-benar terkejut dan ketakutan. Ia menoleh ke kanan. Seorang pemuda jangkung dengan hoodie hitam berdiri dengan pandangan lurus ke depan. Ke dua tanganya dimasukan ke dalam saku celana. Rambut emonya mencuat ke atas seperti pantat ayam. Dan tanpa berkata sepatah kata pun pemuda itu berlalu kearah Shikamaru pergi. Sakura menyesal tak sempat mengucapkan terima kasih pada pemuda yang menolongnya. Kantuknya sudah benar-benar hilang.

Another story dari saya, ini fanfiction dari fandom Naruto
if you don't like, don't read
All Rights Reserved
Sign up to add ANBU ACADEMY to your library and receive updates
or
#110academy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.