Apa yang kukhawatirkan sejak lama akhirnya terjadi juga. Ya, di saat yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku yang seharusnya memenuhi isi otakku dengan segudang bahan ujian akhir, saat ini sangat tidak bergairah untuk memulainya. Bams lah yang selalu sukses hadir dalam setiap lamunanku akhir-akir ini Bams... sahabat sekaligus pacarku... dulu. "Akhirnya waktu dan keadaan yang memisahkan kita, Bams." ucapku getir. Tanpa sadar pipiku kembali memanas, kali ini ku biarkan ia mengalir tanpa ku seka seperti sebelumnya. Tanganku lebih memilih untuk memeluk erat boneka beruang dihadapanku, boneka pemberian Bams tepat di hari ulang tahunku yang ke dua puluh.