"Gue tuh ibarat lilin. Aline-lilin. Beda tipis, kan? Nah, Kalo diumpamain, lo itu ibarat patung es yang dinginnn banget! Kalo lilin deket-deket patung es, otomatis si patung es akan mencair dengan sendirinya. Nah, itulah salah satu tujuan gue--membuat si patung es enggak membeku lagi."
Laki-laki itu seperti membuat pembatas sekokoh tembok Berlin untuk membatasi dirinya dengan lingkungan di sekitarnya. Namun bedanya, tembok yang Adrian buat tidaklah terlihat.
Meskipun begitu, Aline percaya, seperti tembok Berlin, pembatas yang dibangun Adrian akan runtuh juga nantinya. Aline berjanji akan mencari Adrian meskipun itu berarti sampai ke Seattle.
Ini adalah sebuah kepingan kecil dari kisah Aline yang berusaha untuk mencairkan si kaku Adrian, berusaha mencari Adrian, dan berharap dapat menemukannya di Seattle. Namun, apakah menghilang dari Aline adalah yang sebenarnya Adrian inginkan?
Cover (c) rheawirastri
Ps: Every part will be updated to accompany your Saturday night, so... just check it on that time ;)
Ella is falling apart trying to live a "perfect" high school life. Then she meets Ren, who can see past her scars. Suddenly perfection isn't her only option.
*****
Ella Volkov is a gifted music student, but she's depressed and starting to crack under the pressure of high school. Her overbearing father won't even let her choose what instrument she plays. Then she finds herself alone at a party with Ren, her best friend's crush. She'd always thought he was rude, but after that night he's all Ella can think about. Now she's trapped. If Ella dates Ren, it will ruin her friendship with Jenny. But if she stays true to Jenny, she's losing the one person who can see past her scars. It's up to Ella to decide if she will forge her own path, or stay in the "perfect" box designed for her...
Content and/or Trigger Warning: depression, anxiety, self-harm, violence, sexual assault.
[[word count: 50,000-100,000 words]]