Dia, perempuan tanpa suara. Aku, lelaki tanpa sepi Dia membenci keramaian Aku membenci kesunyian. Sikap kami aneh, sulit ditebak. Kami berbeda Kadang, aku bertanya dalam mimpi Dapatkah kami memeluk erat perbedaan itu? Atau, dapatkah kami bersisian tanpa melihat adanya perbedaan? Ah, bahkan mimpi pun seperti tak mampu menjawabnya. -Annisara Direvisi setelah tamat, semua kesalahan tanda baca, pemilihan kata maupun tulisan. Diperbaiki setelah tamat. Jika menemukan kesalahan di cerita ini, bisa tolong ingatkan saya untuk diperbaiki. Terima kasih:)
8 parts