Dia, perempuan tanpa suara.
Aku, lelaki tanpa sepi
Dia membenci keramaian
Aku membenci kesunyian.
Sikap kami aneh, sulit ditebak.
Kami berbeda
Kadang, aku bertanya dalam mimpi
Dapatkah kami memeluk erat perbedaan itu?
Atau, dapatkah kami bersisian tanpa melihat adanya perbedaan?
Ah, bahkan mimpi pun seperti tak mampu menjawabnya.
-Annisara
Direvisi setelah tamat, semua kesalahan tanda baca, pemilihan kata maupun tulisan. Diperbaiki setelah tamat. Jika menemukan kesalahan di cerita ini, bisa tolong ingatkan saya untuk diperbaiki. Terima kasih:)