"Bilang maaf!"perintah rava dengan nafas memburu, sejenak aku mengatur nafasku, dengan galak ku jawab ," engga a..aammmmppphhh!!" Aku terkejut saat bibir rava sudah mendarat di bibirku, dan dia langsung menyesap kuat bibir bawahku.
Tubuhku langsung mengejang, terasa ada aliran listrik menyengat dihatiku, dadaku langsung bergemuruh, aliran darahku mengalir deras di setiap nadi, nafasku tersengal, wajahku memerah menahan malu, juga marah.
Hanya beberapa detik saja, rava langsung melepaskan ciumannya.
Reflek aku mendorong tubuhnya dengan kuat dan berlari keluar kelas.sempat kulihat wajah rava tertegun.
Aku benar-benar malu! Rava sialaaan!