Jika menikahi Ian yang bersikeras berkata tak mencintainya adalah sebuah kunci kebebasan untuk hidupnya, meskipun berat Jessica akan tetap melakukannya.
.
.
Dan tanpa ia sadari sebelumnya, anak baru yang telah selesai memperkenalkan diri itu kini telah berada disampingnya dan mengikuti kegiatan belajar yang dibimbing oleh Guru Song yang sempat terhenti karena kedatangan laki-laki berkulit sedikit gelap itu.
Jessica menatap lekat-lekat anak laki-laki dengan seragam rapi dan sepatu pantofel hitam mengkilap yang berada disampingnya kini, memperhatikan anak baru itu dengan seksama, mulai dari atas kebawah - atas ke bawah - atas kebawah sehingga mata mereka - anak baru dan Jessica - bertemu.
"Apakah ada yang salah? Kenapa kau menatapku seperti itu?" mulai risih akan tingkah Jessica terhadapnya, ia pun mengeluarkan suaranya tanpa segan.
Jessica tersenyum sekitar tiga jari lebarnya yang semakin memperlihatkan raut bodoh dari wajah cantik miliknya, 'sialan, aku ketahuan' batinnya.