Side by Side [SUDAH TERBIT]
  • Reads 60,737
  • Votes 5,667
  • Parts 14
  • Reads 60,737
  • Votes 5,667
  • Parts 14
Complete, First published Jan 04, 2017
"Tapi apa sebenarnya yang harus kamu lakukan untuk memenangkan taruhannya?"
      
      "Gampang. Kita hanya harus berpacaran."
      
      Bagi Rama, masa kuliah adalah masa-masa penuh kebebasan dan waktu untuk bermain-main sepuasnya. Sementara bagi Gita justru kebalikannya. Bangku kuliah adalah masa penuh perjuangan untuk mencapai kebebasan menentukan tujuan hidup setelah lulus nanti.
      
      Rama dan Gita dipertemukan oleh taruhan konyol. Keduanya tidak sadar bahwa saat memutuskan untuk bekerja sama, perasaan mereka secara perlahan berkembang tanpa bisa dikendalikan.
      
      Gita berusaha membuat Rama mengerti pentingnya untuk berusaha keras dan merencanakan hidup sebaik-baiknya. Sementara Rama tanpa henti berusaha membuat Gita mengerti cara terbaik untuk bersenang-senang.
      
      Mampukah Rama dan Gita, dengan watak yang bertolak belakang, bersisian dalam menjalani hidup di bangku kuliah dan memahami arti dari jatuh cinta yang sesungguhnya?

----Catatan----
Cerita ini sudah diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Versi cetak dapat dibeli di toko buku Gramedia atau Gramedia.com
All Rights Reserved
Sign up to add Side by Side [SUDAH TERBIT] to your library and receive updates
or
#15binus
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ELEGI RETISALYA | 1992 [J.jh] cover
Personal Assistant! cover
Zhan Long V-2 cover
Antara Aku Kamu Dan Lisa (Terbit) cover
LARA cover
SHE AND YOU ✓  cover
Bitha for the Beast [Completed] cover
Tanda Seru cover
Love For Rent (Antagonist Love Story) cover
Dua Kata Delapan Huruf cover

ELEGI RETISALYA | 1992 [J.jh]

18 parts Ongoing

Teraloka Lara | 1 "Sebab, bagi Pratistha, Mas Nakula itu dunianya, tak ada yang bisa menggantikan sosok nya, sampai kapanpun itu." Jikalau boleh memilih, saya lebih baik mati mengenaskan terbakar bara api, dibandingkan harus melepaskan Mas dalam hidup saya.-Pratistha Nalapraya Aruma Ningrum. ••• "Mau sampai kapan kamu rela berbuat hal bodoh demi mempertahankan Jati, prata?" geram Nakula. "Demi tuhan, saya tidak rela melihat kamu di buat menderita seperti ini." Nakula Atmaraja Swalakarya. "Mas Nakula, dengarkan saya. Rujati itu cuman belum bisa lupain Mbak Sephia, nanti juga lama-lama dia terbiasa dengan keberadaan saya." Tutur Prata. •••